3.02.2020

Memilih Ustadz yang Benar

Dikisahkan oleh beliau ada calon Doktor ditanya "Siapakah yang meriwayatkan hadis ini?" Dia menjawab, "Uns Ibn Malik". Bayangkan saja seorang calon Doktor menyebutkan Anas Ibn Malik dengan Uns Ibn Malik. Ini menunjukkan yang bersangkutan tidak menghadiri majlis ilmu yang diampu seorang guru dan hanya mencukupkan diri dari membaca buku. Ini musibah besar zaman ini, dan betapa banyak orang-orang seperti ini saat ini. Musibah bin musibah bin musibah. Orang-orang yang hanya belajar agama dari membaca 1 atau 2 buku dan Syekh Google kemudian dengan santai dan berani naik mimbar atau panggung - anehnya banyak juga yg kasih mic sama mereka - atau menyampaikan ceramah di media sosial. Akhirnya sesat dan menyesatkan.
Contohnya seperti kemarin yang sempat ramai karena berkata ulama itu ada yang dari golongan binatang dengan mengutip sebuah ayat Al-Qur'an.Benar-benar musibah. Gurunya siapa tidak jelas, ngajinya dimana masih abu-abu. Dari mana pemahaman seperti itu? Baru baca terjemahan sudah bicara seperti seorang ahli tafsir. Maka mari kita bertaubat - untuk tidak menjadikan orang seperti ini seorang Ustadz. Jangan beri panggung, jangan kasih mimbar, jangan menyodorkan mikrofon pada mereka untuk ceramah dan abaikan konten mereka di media sosial.
Bagaimana mendapatkan ustadz yang benar? Lihat video ini sampai habis. Beliau adalah seorang Dokter Spesialis Bedah yang juga ahli hadist dan salah satu ulama Al-Azhar yang kompeten dan sanadnya jelas bersambung sampai Rasulullah. Alhamdulillah al-faqir pernah ikut duduk di majlis beliau ketika belajar di Kairo.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home