Surat dari Raja Yaman
Sebelum lahirnya Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam, di Yaman terdapat seorang raja bernama Sa'ad bin Ma'di Karib, panggilannya Tubba (banyak pengikut) karena pasukannya yang banyak. Dia menaklukan banyak negeri dan menyimpan orang kepercayaannya sebagai wakil.
Dia juga berhasil menaklukan Madinah dan menyimpan salah seorang anaknya sebagai wakil. Satu waktu anaknya tersebut terbunuh oleh orang yang tidak dikenal. Tubba marah dan menyerang Madinah.
Ketika perang berkecamuk, muncul tujuh orang Ahlu Kitab yang meminta Tubba agar menghentikan niatnya menghancurkan Madinah, sebab kota ini merupakan tempat hijrahnya Nabi Akhir Zaman. Siapapun yang berniat menghancurkannya akan binasa.
Tubba percaya dan menghentikan peperangan. Tubba kemudian memeluk Islam dengan iman yang teguh. Ia juga mengunjungi Makkah dan memberi Kiswah pada Ka'bah.
Tubba bertanya, "Apakah Nabi Akhir Zaman akan muncul selagi aku masih hidup?" Ahlu Kitab menjawab, "Tidak. Nabi Akhir Zaman akan muncul beberapa generasi kemudian."
`
Tubba kemudian menulis surat yang menyatakan bahwa dirinya seorang Muslim. Ia memberi salinan surat tersebut kepada 10 orang yang tinggal di Madinah dan menunjuk Zaid bin Kulaib sebagai pemimpin.
Tubba mewasiatkan untuk menyampaikan surat tersebut bila Rasulullah tiba di Madinah. Namun ke-10 orang tersebut tidak sempat menjumpai masa Rasulullah, sehingga wasiat tersebut diamanahkan ke anaknya masing-masing.
Ketika Rasulullah tiba di Madinah, semua kabilah meminta beliau agar tinggal di kampungnya. Namun beliau memutuskan akan tinggal dimana untanya berhenti.
Ternyata unta tersebut berhenti di kampung Bani Malik bin Najjar, tepat di depan rumah kepala sukunya yang bernama Khalid. Khalid yang dikenal sebagai Abu Ayyub Al-Anshari, adalah putra dari Zaid bin Kulaib, pemimpin pemegang wasiat Tubba.
Abu Ayyub lalu menunjukan surat Tubba yang ia terima dari ayahnya kepada Rasulullah. Beliau amat terkesan dan mendoakan Tubba. Rasulullah tinggal di rumah Abu Ayyub hingga pembangunan rumah dan masjid beliau selesai.
Referensi :
Kitab Qishashul Anbiya, Syeikh Nashiruddin Ar-Rabghuzi
#sirohnabawi #qishashulanbiya #kisahparanabi #kisahlangkaparanabi #tobudarkah