BLOGONESIA
81%
Blogonesia adalah sebuah sindrom baru yang ditemukan oleh Agus Setiawan, PhD., seorang blogwan asal Indonesia yang pernah bermukim di Hamburg, Jerman. Pertama kali dipublikasikan melalui blognya sejak tanggal yang tidak disebutkannya, karena tidak tertera di artikelnya. Mungkin sekitar tahun 2005, karena dia menyebutkan Nadine, Putri Indonesia 2005 dalam publikasinya tentang Blogonesia. Untuk lebih jelasnya dapat ditanyakan langsung melalui blog beliau di: http://agusset.wordpress.com .
Agus Setiawan menemukan sindrom ini setelah mengalaminya sendiri. Ia mengatakan tentang BLOGONESIA bahwa:
"bisa jadi ia merupakan suatu jenis “penyakit” kronis yang tengah saya derita. Jika ada penyakit yang bernama amnesia, dimana memori seseorang mengalami gangguan akibat suatu hal, maka blogonesia bisa jadi merupakan sebuah penyakit yang menyerang memori saya sehingga mengalami ketergantungan untuk nge-blog dan blog walking. “Penyakit” ini cukup berbahaya karena dapat menular dengan mudah melalui dunia maya, meskipun komputer anda dipasangi firewall." (Agus Setiawan)
Beliau menyebutkan bahwa salah satu gejala pengidap Blogonesia adalah melonjaknya tagihan telepon bagi pengguna internet dial up. Selain itu beliau mengatakan bahwa Blogonesia akan menyerang manusia dalam durasi yang cukup lama setiap kali kambuh - minimal 1 jam- walaupun sudah pakai RSS Reader atau layanan feed reader sejenis.
Agus Setiawan menulis juga,"Sejauh ini –berdasarkan pengalaman– penyakit blogonesia yang sering kambuh di kantor akan menurunkan kinerja dan produktivitas kita dalam urusan kantor: terlihat serius bekerja di depan komputer tetapi ternyata sedang asyik nge-blog atau kasih comment di blog tetangga." Tentu saja hal ini membahayakan kelangsungan hidup masyarakat, terutama jika misalnya PNS di Indonesia banyak yang terjangkit sindrom ini. Bisa dibayangkan berapa banyak pekerjaan yang terbengkalai?
Dalam perkembangan dunia blog atau dikenal dengan blogsphere kini sudah ditemukan alat pengetes untuk mengetahui seberapa jauh Blogonesia sudah menjangkiti sesorang. Seperti yang anda lihat di panel yang saya pasang pada permulaan tulisan ini, dari hasil tes saya sudah mengidap 81% Blogonesia. Meskipun tingkat akurasinya belum teruji secara luas dan tampaknya belum ada riset yang menguji fasilitas ini- atau saya yang memang belum tahu-tidak ada salahnya bagi kita untuk mencobanya. Untuk mencoba tes ini silahkan klik panel di atas. Dengan mencoba barangkali kita bisa menyadari sejauh mana sindrom itu menyerang otak kita. Karena banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terjangkiti sindrom ini sejak blogspere digemari sejumlah besar penduduk bumi.
Menurut pandangan penulis, Blogonesia tidak melulu merugikan manusia namun ada maanfaat setelah sesorang terjangkiti oleh sindrom ini. Salah satunya menurut saya adalah meningkatkan aktivitas membaca dan menulis. Harapan penulis, suatu saat ada pakar blog yang dapat mengarahkan para pengidap sindrom Blogonesia dari efek-efek negatif yang ditimbulkan menjadi hal-hal yang positif.
Demikian!
*Catatan: pembaca sebaiknya tidak terlalu serius membaca tulisan ini apalagi sampai mengerutkan dahi, karena tulisan ini adalah sebuah keisengan setelah mencoba tes di mingle2.com. Selain itu tulisan ini tidak didasarkan pada riset ilmiah apapun, namanya juga iseng!
Salam
Mingle2 - Dating Site
Blogonesia adalah sebuah sindrom baru yang ditemukan oleh Agus Setiawan, PhD., seorang blogwan asal Indonesia yang pernah bermukim di Hamburg, Jerman. Pertama kali dipublikasikan melalui blognya sejak tanggal yang tidak disebutkannya, karena tidak tertera di artikelnya. Mungkin sekitar tahun 2005, karena dia menyebutkan Nadine, Putri Indonesia 2005 dalam publikasinya tentang Blogonesia. Untuk lebih jelasnya dapat ditanyakan langsung melalui blog beliau di: http://agusset.wordpress.com .
Agus Setiawan menemukan sindrom ini setelah mengalaminya sendiri. Ia mengatakan tentang BLOGONESIA bahwa:
"bisa jadi ia merupakan suatu jenis “penyakit” kronis yang tengah saya derita. Jika ada penyakit yang bernama amnesia, dimana memori seseorang mengalami gangguan akibat suatu hal, maka blogonesia bisa jadi merupakan sebuah penyakit yang menyerang memori saya sehingga mengalami ketergantungan untuk nge-blog dan blog walking. “Penyakit” ini cukup berbahaya karena dapat menular dengan mudah melalui dunia maya, meskipun komputer anda dipasangi firewall." (Agus Setiawan)
Beliau menyebutkan bahwa salah satu gejala pengidap Blogonesia adalah melonjaknya tagihan telepon bagi pengguna internet dial up. Selain itu beliau mengatakan bahwa Blogonesia akan menyerang manusia dalam durasi yang cukup lama setiap kali kambuh - minimal 1 jam- walaupun sudah pakai RSS Reader atau layanan feed reader sejenis.
Agus Setiawan menulis juga,"Sejauh ini –berdasarkan pengalaman– penyakit blogonesia yang sering kambuh di kantor akan menurunkan kinerja dan produktivitas kita dalam urusan kantor: terlihat serius bekerja di depan komputer tetapi ternyata sedang asyik nge-blog atau kasih comment di blog tetangga." Tentu saja hal ini membahayakan kelangsungan hidup masyarakat, terutama jika misalnya PNS di Indonesia banyak yang terjangkit sindrom ini. Bisa dibayangkan berapa banyak pekerjaan yang terbengkalai?
Dalam perkembangan dunia blog atau dikenal dengan blogsphere kini sudah ditemukan alat pengetes untuk mengetahui seberapa jauh Blogonesia sudah menjangkiti sesorang. Seperti yang anda lihat di panel yang saya pasang pada permulaan tulisan ini, dari hasil tes saya sudah mengidap 81% Blogonesia. Meskipun tingkat akurasinya belum teruji secara luas dan tampaknya belum ada riset yang menguji fasilitas ini- atau saya yang memang belum tahu-tidak ada salahnya bagi kita untuk mencobanya. Untuk mencoba tes ini silahkan klik panel di atas. Dengan mencoba barangkali kita bisa menyadari sejauh mana sindrom itu menyerang otak kita. Karena banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terjangkiti sindrom ini sejak blogspere digemari sejumlah besar penduduk bumi.
Menurut pandangan penulis, Blogonesia tidak melulu merugikan manusia namun ada maanfaat setelah sesorang terjangkiti oleh sindrom ini. Salah satunya menurut saya adalah meningkatkan aktivitas membaca dan menulis. Harapan penulis, suatu saat ada pakar blog yang dapat mengarahkan para pengidap sindrom Blogonesia dari efek-efek negatif yang ditimbulkan menjadi hal-hal yang positif.
Demikian!
*Catatan: pembaca sebaiknya tidak terlalu serius membaca tulisan ini apalagi sampai mengerutkan dahi, karena tulisan ini adalah sebuah keisengan setelah mencoba tes di mingle2.com. Selain itu tulisan ini tidak didasarkan pada riset ilmiah apapun, namanya juga iseng!
Salam
Labels: Tulisan Ringan
3 Comments:
Hei! I'm addicted too! Hahaha!
Eniwei, thnz petunjuk gratisnya :D
Hahaha... tapi terbukti kami nggak kena blogonesia setelah di Indonesia :D
Kangen chatting euy... gimana kabarnya Faisal? Kalau liburan ke Indo kasih kabar ya.
@Hanara
Same-same lah! Selamat anda terjangkit blogonesia!:D
@Mbak Putri
Hehe...makanya saya jadi kangen postingannya Mas Agus, udah lama gak ganti2, yang terakhir "Direct Flight". Salam sama Mas Agus dan Bilah yah Mbak...
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home